14 Desember 2008

Kolesterol


Apa Itu Kolesterol?

Kata Kolesterol sudah sering kita dengar sehari-hari. Kata kolesterol sangat melekat dengan hal-hal seputar makanan yang lezat, berat badan yang berlebihan, usia, dan lain sebagainya. Kolesterol cenderung dikenal sebagai sesuatu yang negatif dan harus kita hindari.

Apa kolesterol sebenarnya?

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.


Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.


Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai ‘pembawa’ (carier) kolesterol dalam darah

Apakah kolesterol berbahaya?

Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein)Jenis kolesterol ini berbahaya sehingga sering disebut juga sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL mengangkut kolesterol paling banyak didalam darah. Tingginya kadar LDL menyebabkankan pengendapan kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner sekaligus target utama dalam pengobatan.


Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein). Kolesterol ini tidak berbahaya. Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dari LDL dan sering disebut kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati, untuk diproses dan dibuang. HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi pembuluh darah dari proses Aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).


Trigliserida Selain LDL dan HDL, yang penting untuk diketahui juga adalah Trigliserida, yaitu satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, konsumsi alkohol, gula, dan makanan berlemak.


Tingginya kadar trigliserida (TG) dapat dikontrol dengan diet rendah karbohidrat.

By.pedulikolesterol.com

09 Desember 2008

Weird Picture - Sports 1

Aneh ? atau malah serem??










Thanks to weirdpicturearchives.com



Sound of Music Reunion

Ingat Tujuh Anak Kecil dalam Film The Sound of Music (1965)? Setelah 40 Tahun lebih khirnya mereka mengadakan reuni






Desain Kreatif 3











Desain Kreatif 2






































Desain Kreatif
























































Kisah Labu Siem

Labu Siem Porno










Kota itu

Yang sempat dimusnahkan...


Hiroshima 1944
Hiroshima Now

Dresden 1945

Dresden Now













08 Desember 2008

Alat Siksa Menyiksa 2

Dinamalan The Spider, karena bentuk cangkangnya yang seperti kaki laba laba. Alat ini dipakai untuk merobek dada atau payudara wanita. Terkadang malah digunakan untuk menyobek buah zakar pria.



Chair of Spikes, Kursi yang di"hiasi" paku ini siap menusuk daging si pendosa, mereka dipaksa duduk dan diikat dikursi tersebut. Untuk menambah efek sakit maka terkadang sang algojo memukulkan martil atau menaruh pemberat di atas tubuhnya. Sebenarnya efek kursi ini tidaklah terlalu mematikan, hanya menghasilkan luka luka tusukan di seluruh bagian tubuh. Infeksi dari luka dan tetanuslah yang paling banyak menyebabkan kematian di masa itu.



Ikat pinggang kesucian, disasarkan kepada wanita wanita yang suaminya pergi berperang atau pergi untuk jangka waktu lama. Sebenarnya ini termasuk bentuk pengabdian untuk beberapa wanita, karena banyak dari mereka yang sukarela memakainya. Salahsatunya untuk melindungi diri dari perkosaan yang waktu itu sangat marak, Tetapi untuk pemakaian dalam jangkawaktu lama alat ini bisa "mematikan" karena racun yang mengendap akibat karat dari besi ataupun kuman dari sabuk yang ditularkan lewat luka gores atau lecet.

Cat Paw, seperti anak kucing yang mengais ngais sampah, alat ini terbuat dari besi yang diukir tajam dan siap merobek daging para pendosa.
Sama dengan cakar buatan diatas, alat ini menyerupai sisir, lebih tajam dan lebih rapat.



TBC...

Alat Siksa Menyiksa 1

Seperti terlihat bentuknya seperti buah pir dikenal dengan nama "peer of Anguish".
alat ini dipakai untuk menghukum para homoseksual dan para istri yang tidak taat kepada suami atau yang terbukti menyeleweng. Pemakaiannya cukup mudah, alat ini dimasukkan ke dalam lubang dubur atau vagina, dan akan mengembang begitu gagang yang berbentuk kait diputar. Pastinya rasa sakit dan rusaknya alat vital menjadi hukuman yang setimpal dan bentuk pengampunan di masanya.



Kampak atau Axe, alat siksa paling primitif dan nyaris tanpa sentuhan teknologi, mengandalkan kekuatan ayunan sang algojo yang biasanya tidak akan memutus kepala / tengkuk dalam sekali tebas.


Tidak seperti Kampak, Pedang bisa dikatakan lebih akurat dan dapat ditusukan di beberapa bagian( bukan cuma kepala atau batang leher). Biasanya penghukuman ini bukan untuk masyarakat umum tetapi sering terjadi diarena pertempuran.


Mencambuk dengan tongkat rottan atau bambu, cara yang sampai saat ini konon masih dipakai disebagian wilayah Asia tengah dan Timur. Si pendosa diikat, lalu batang rotan diarahkan ke punggung, kaki, dan bagian tubuh lainnya. Efeknya adalah patah tulang dan luka yang menganga. Tidak cukup sampai disitu, luka luka yang diakibatkan oleh pukulan tersebut biasanya ditempeli batu panas, disiram air panas yang dicampuri garam, atau ditaburi semut merah untuk menambah efek siksa.

TBC --

Menangkap Wangi


Mungkinkah tuhan segampang itu menciptakan sari...
dengan 12 ramuan maka aroma surga tercium ke bumi, hingga bunga seperti layaknya bangkai karena tak lagi harum dan sutera layaknya aspal karena tak lagi halus dan aku yang menangkap wangi hingga mengulitimu dengan lilin dan merajangmu.

Akulah yang memiliki wangi hingga kamu dapat kuperintah seperti budak dan neraka seperti sebuah taman kanak kanak. Karena akulah wangi hingga bersetubuhlah kamu dan para pengikutmu yang dulu baramai ramai mencibirku dan menyegerakan untuk memancungku.

Karena aku wangi dan rajapun menjadi hamba, hingga permaisurimu menukarkan nyawanya dengan setetes sariku walaupun sedetik saja dan lalu mati dengan tersenyum.

Mereka menciumiku. Karena akulah wangi, dengan sibakan saputanganku kau menjadi seperti bayi yang sedang asik menikmati air susu.

Karena aku aroma surga maka Tuhan adalah temanku.

Bersalah


Akulah airmata itu tempat menangis segala mata angin dan mengaduh untuk sekedar berpegangan dan merajuk untuk masuk kedalam suatu tabik bersatu mendapat tempat yang padat ditengah rapatnya derat derat pintu karat kami menemukan apa yang kami cari bukannya dunia kerdil didalam pikiran orang orang yang tak bisa membedakan nikmatnya sex dengan kenyangnya makan enak.


Kami lapar untuk beberapa jam mungkin beberapa hari tapi jiwa ini bertunas karena kami punya ruas ruas jari kami Sendiri yang kami aliri hal yang paling hakiki dan menjilatinya hingga rasa lapar menjadi sebuah fobia.

Kami puas tertidur setelahnya dan perasaaan akan kenikmatan bersenggama akan membangunkan kami dalam keadaan yang 20 kali lebih nyaman dari pada tidur di dalam kamar suite dengan fasilitas mapan dan BerAc Kencang.


Keringat kami membanjiri setiap bilur bilur kulit ini membasahi setiap pori dan membuat kulit menjadi kilauan kilauan mutiara akibat garam yang yang keras melepaskan diri tetapi tidur karena sebab dan perkara yang jatuh melebihi symbol symbol duniawi tetapi kami hanyalah sebuah mata rantai dari stimulus stimulus yang diberikan tuhan untuk setiaap kaumnya entah itu kami atau gembel diujung gang….kami semua lapar.


Tapi kami ingat pertama kali bibir ini bertaut di gelapnya bioskop busuk megaria dan kami semua tercengang takjub tak percaya hingga kiranya kata kata kami waktu itu tak ada artinnya . Hanya kami saja yang berarti disana hanya kami saja yang hangat menghirup napas kami bersama. Terus Saja Tangan ini merayapi tungkai Paha himgga desah nafasmu dii telinga meminta untuk ku tusukan dengan segera.


Kami berarti bukan lagi sebagai seorang seorang yang tak tau tentang kita waktu telanjang. Kami berbusana dan melepaskannya perlahan hingga seluk tubuh ini tak lagi berbenang. Dan kami Pulas tertidur setelahnya.

Mencoba Kembali



Kemarin ketika matahari masih mengumbar terik dan daun gugur perlahan meninggalkan ranting dan akar semburat keluar karena kering , aku lah sesuatu itu dan kamulah yang tak mungkin kusebut. Aku berjalan bersisian dengan pisau dan tombak yang menyeringai satu persatu karena mengiginkan dagingku untuk disayat dan darahku untuk tumpah membasahi aspal yang mendidih dipanggang oleh sang bola api panas yang mengumbar terik tadi. Mereka satu persatu saling pamer tajam dan besinya berkilauan hinga mataku perih dan merah bukan hanya karena debu tapi karena silau.


Jamku terus berdetak tapi bukan ditangan tapi diotakku yang dialiri doa doa yang membawaku masuk neraka dan nadikupun tak mau menyebut nama besarnya, darahku bukan merah seperti darah manusia tapi hitam seperti darah setan yang dirasuki iblis hingga zatnya tak lagi terdengar dan mulutku penuh dengan kecoa yang terus saja keluar walaupun aku diam.


Kenangan akan buruk laku dan syahwat panas yang tak terdidik oleh sebuah norma yang tidak terajar oleh sikap normal hidup pada detak jantung dan setiap aliran air kencing, semuanya menyeramkan hingga gelap dan gulita menguliti senyumku dan semua senyummu kutelan dengan lahap dan tak lama keluar lewat anus untuk masuk lagi kedalam mulutku yang kini lebih kotor dari tadi.


Kamu belum lagi tiba karena babnyapun belum lagi tertulis dan namamu belum dapat kusebut, akulah sesuatu itu hingga nafasku berembun dikaca yang retak karena bau mulutku dan menempel pada kain yang koyak karena liurku terus terusan tumpah karena mencoba menghapal suatu ayat yang dibenci oleh kaum neraka.

Aku berhasil menghapal satu doa yang aku jadikan teman tidur dan teman makan dan aku gembira karena revolusi segera dimulai dan penjaga penjaga neraka layaknya kaum hedonis dan borjuis yang tidak mau kehilangan pengaruh akan seram dan rakus, rasanya tidak bisa tinggal diam saja untuk terus terusan menyelam atau bisa disebut tenggelam untuk kemudian aku terbiasa bernapas dengan insang bukan lagi dengan paru paru.


Namamu hampir kusebut sampai sebuah kiriman air bah dari penjaga neraka masuk kemulutku hingga namamu

kemudia terkubur kedasar perut dan nyangkut disalah satu ususku yang melilit lilit sebuah kitab yang lusuh tetapi masih berkliau sinarnya hingga Lumpur , tinja , muntahan kucing dan aroma nyiyir tidak membuatnya menjadi bangkai.

Aku mencoba melepaskan kitab dengan tulisan bingung dan menaruhnya ditempat yang mata ini bisa menyisirnya perhalaman hingga kemudian kata kata bingung dengan indah mengalir keluar dari mulut seorang tua pemegang tongkat yang atasnya bergambar bulan dan sabit. Neraka menghubungiku menawarkan darah perawan dan tumpukan materi yang tak ada habisnya asal kamu menyembahku katanya.


Aku berkelit dan kemudian memutuskan komunikasiku dan mencoba menjadi tuli untuknya. Menjadi buta demi visualisasi akan benda dan materi menjadi nihil dan jangankan menebariku dengan uang dan perhiasan menawariku satu nyawapun belum tentu aku mau.


Dan kembali kami berdoa…untuk sebuah kitab yang berhasil kubaca….dan ayatnya mengiris ngiris kulit dosku hingga berdarah tak kunjung selesai sampai merahnya darah terlihat lagi. Kini hitam tak ada didiriku yang tersisa hanya godaan bukan setan sebagai ideology dan kiblat. Aku memang belum bersih dari lumuran dosa , setidaknya aku berharap dapat mengucapkan satu ayat dengan ikhlas……

Tentang Darah




Aku merindukannmu bukan hanya hari ini yang terik atau besok yang kelam atau kemarin yang berkabut, aku merindukannmu hingga nafas tak berbekas diatas sebuah cermin yang getas yang binggkainya berwarna gelap seperti mata indahmu yang bergegas pergi meninggalkan seluk tubuhku yang kemarin kau tindih hingga perih terasa menyeruak dan bau tubuhmu membuatku melayang seperti peri yang mabuk oleh serbuk serbuk cinta yang ditebarkan dan busur yang membaur ke angkasa mencari sasaran untuk cintanya hari ini.

Lidahku pahit hingga telan terasa perih kerongkongan menjadi kering karena sumpah serapahku ke sosokmu yang hanya terdiam tertunduk layu tak kuasa melihat arah suar suar wajahku yang merah terbakar oleh gelombang emosi yang belum memuncak tapi hawa panasnya menyeruak, akupun tak kuasa menahan semua nafsu yang tak lagi berasal dari tubuhku karena tubuhku bukan lagi milikku yang hakiki dari perilaku paling manusiawi .


Kurindukan dentuman dentuman kencang tubuhku , deru nafasku yang memburu ketika kita saling menyentuh karena itu kamu membisiku dengan kata kata manis yang membuatku melayang dan jantung tambah berdegup kencang, kamu pun bilang bahwa malam itu aku sangat hebat karena membuat badanmu bergeliat membuatmu merasakan apa yang namanya bersetubuh hingga merah mukaku memikirrkan kehebatanku sendiri hingga aku tak lagi berfikir apakah darah itu sudah mengalir.


Hingga beberapa kali kita bergumul mencari sesautu yang kitapun tak lagi tau ukuran sebuah nikmat dan nafsu yang tak berujung tak lagi memikirkan tentang ikatan yang menyimpul atau dosa yang menggunung. Hingga suatu hari aku bertanya tentang darah yang mengalir itu sepertinya belum terlihat dimataku hingga kaupun manampar pipiku sebanyak tiga kali hingga merah telapakmu membekas seminngu. Aku berkeras hinnga wajahmu membeku tak kuasa berucap.


Aku menyentuhhkan bibirku hangatku ke kerlingmu dan kamu mengadahkan wajahmu kepadaku air mukamu sekan berkata bahwa kamu mencintaiku dan memintaku untuk mencintaimu juga seraya melupakan semua kejadian yang dibelakang dan berjalan melenggang kearah masa depan, tapi itu maumu dan kamu harus melawan egoku tentang darah yang mengalir itu adalah dogmaku untuk mu sebelum kamu berjanji untuk jujur kepadaku hingga rambut kita memutih dan kita berderai tawa menggunakan gigi palsu.


Aku bertanya dengan lembut tentang darah itu yang tak terekam diingatanku yeng sebagian berisi wajahmu dan senyum senyum kecilmu, kamu terdiam dan sedikit isak berbicara kepadaku tapi jelas kau katupkan bibirmu rapat dan kembali tertunduk layu untuk 10 menit waktu hingga sebuah kata terucap halus dan wajah itu masih terunduk mengahadap bumi ciptaaNYA.


Aku bersenbunyi dibalik topeng tebalku katamu, aku menutupi seluruh tubuhku dengan selimut tebalku katamu, aku mencuci otakku dengan wajahmu katamu o aku diam dan menatap wajahnya yang sesekali menatapku, aku coba bertahan dengan perih untuk setiap nafasku dan hinaanku dan aku kembali berdiri dan berjalan untuk hidupku dan masa depanku, juga untuk kamu yang aku sayang, kembali wajahnya menyapaku, darah itu telah mengalir waktu umurku 13 tahun di tempat tidur ibuku dan ayahku yang menindihku hingga wajahnya menyentuhku dan bau tubuhnya membiusku, ronta tubuhku yang kecil tak berarti suaraku yang lirih menahan perih aku terdiam saja ketika dia selesai dan membisikan bahwa dia mau aku menutup rapat itu. Untuk kamu , aku dan ibumu.


Kata katanya membuatku tubuhku menggigil darahku berdesir kencang aku meneteskan air mataku hingga tumpah ke tanganku yang mengepal menahan amarah untuk seoarang ayah yang bermuka binatang dan berhati setan. Aku memeluk tubuhnya dengan kencang seraya memintakan maafku untuknya dan tuhan dan mengiba kepadanya layaknya adam yang berdosa..

16 September 2008

Selamat Datang Ke Diri Sendiri

Kali ini ge mo Nge-Blog yang agak serius dikitlah, maksudnya Blog ini ge update dan ge tata sebaik mungkin, sambil belajar ma temen-temen yang dah duluan serius. Ok deh, ge mo ngerakit halamannya dulu yah. Ciaooo