08 Desember 2008

Alat Siksa Menyiksa 1

Seperti terlihat bentuknya seperti buah pir dikenal dengan nama "peer of Anguish".
alat ini dipakai untuk menghukum para homoseksual dan para istri yang tidak taat kepada suami atau yang terbukti menyeleweng. Pemakaiannya cukup mudah, alat ini dimasukkan ke dalam lubang dubur atau vagina, dan akan mengembang begitu gagang yang berbentuk kait diputar. Pastinya rasa sakit dan rusaknya alat vital menjadi hukuman yang setimpal dan bentuk pengampunan di masanya.



Kampak atau Axe, alat siksa paling primitif dan nyaris tanpa sentuhan teknologi, mengandalkan kekuatan ayunan sang algojo yang biasanya tidak akan memutus kepala / tengkuk dalam sekali tebas.


Tidak seperti Kampak, Pedang bisa dikatakan lebih akurat dan dapat ditusukan di beberapa bagian( bukan cuma kepala atau batang leher). Biasanya penghukuman ini bukan untuk masyarakat umum tetapi sering terjadi diarena pertempuran.


Mencambuk dengan tongkat rottan atau bambu, cara yang sampai saat ini konon masih dipakai disebagian wilayah Asia tengah dan Timur. Si pendosa diikat, lalu batang rotan diarahkan ke punggung, kaki, dan bagian tubuh lainnya. Efeknya adalah patah tulang dan luka yang menganga. Tidak cukup sampai disitu, luka luka yang diakibatkan oleh pukulan tersebut biasanya ditempeli batu panas, disiram air panas yang dicampuri garam, atau ditaburi semut merah untuk menambah efek siksa.

TBC --

Tidak ada komentar: